Daftar Blog Saya

Rabu, 15 Desember 2010

Membagun sebuah Jaringan LAN

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu jaringan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang.terhubung dengan jaringan disebut node. Bila” dirumah anda memliki dua atau lebih komputer sebaiknya dihubungkan dalam sebuah jaringan komputer sehingga dalam pemanfaatan internet, printer dan lainnya akan lebih efisien.
Arsitektur OSI
Open System Interconnection atau disingkat OSI merupakan standarisasi dalam jaringan computer yang menjembatani platform, Windows, Linux, Macintosh, dan lainnya. OSI dapat dibagi dua bagian yaitu aplikasi dan transport.

OSI 7 – Layer Protocol Stack Model
Aplikasi berorientasi pada user atau aplikasi sedangkan transport berorientasi pada jaringan.
  1. Aplikasi, sebagai layer ketujuh, berinterkasi dengan sistem operasi;
  2. Presentasi sebagai layer keenam yang menerima data dari layer aplikasi dan menkonversi ke dalam format standard yang dapat dibaca oleh layer lainnya;
  3. Sesi sebagai layer kelima, menangani persiapan, pengelolaan, pemutusan antar aplikasi;
  4. Transport sebagai layer keempat bertugas merawat / mengawasi aliran data;
  5. Network sebagai layer ketiga membawa paket bit ketujuan;
  6. Datalink sebagai layer kedua yang mengurus arus bit antar peralatan
    komunikasi;
  7. Fisik sebagai layer pertama yang bertugas mendifiniskan karakter fisik dalam sistem, seperti koneksi, level tegangan, dan timing.
TOPOLOGI
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan computer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Topologi Bus dimana komputer dan server dihubungkan pada sebuah kabel saja secara berderet. ujung-ujung kabeJ data diberi komponen elektronik yang disebut terminator, yaitu semacam resistor terbungkus logam dengan nilai tahanan sebesar 50 ohm.
Bus Topology
Keuntungan
  • Hemat kabel
  • Layout kabel sederhana
  • Mudah dikembangkan

Kerugian

  • Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
  • Kepadatan lalu lintas
  • Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
  • Diperlukan repeater untuk jarak jauh
 Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan computer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.
Keuntungan
  • Hemat Kabel

Kerugian

  • Peka kesalahan
  • Pengembangan jaringan lebih kaku
Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.
Keuntungan
  • Paling fleksibel
  • Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
  • Kontrol terpusat
  • Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
  • Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian

  • Boros kabel
  • Perlu penanganan khusus
  • Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama.
Media LANSebagai media penghubung ada beberapa jenis media yaitu secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu kabel atau wired dan nirkabel atau wireless lan.
Jenis kabel ada beberapa macam yaitu

  1. Coaxial
  2. UTP
  3. STP
  4. FDDI
  5. Fiberoptic
Komponen lainya yaitu Network Interface Card dan Hub/Switc
Kabel coaxial kini hampir sudah tidak digunakan lagi karena tidak mendukung kecepatan tinggi apalagi hingga 100MBps.
Kabel UTP atau Unshielded Twist Pair, jenis kabel yang banyak dipakai saat ini.

Kabel STP atau Shielded Twist Pair, jenis kabel yang banyak juga digunakan tetapi tidak sepopuler UTP disebabkan harga lebih mahal UTP.

Kabel FDDI atau Fiber Distributed Data Interface jaringan dipakai karena harganya mahal dan kemampaunnya sudah dapat disaingi oleh kabel UTP Category 6.
Kabel Fiber Optic banyak digunakan khususnya sebagai backbone karena dapat digunakan hingga 2 KM, kapasitas bandwidthnya besar hingga, &–39;mempunyai daya tahan nois dari gelombang radio atau motor yang berdekatan dengan kabel.
Untuk media jaringan dirumah anda cukup gunakan kabel UTP. Pada kedua ujung kabel UTP ini digunakan konektor RJ 45 yang juga relatif murah.
Susunan kabel secara straight menurut standard T586B sebagai berikut:
Susunan kabel demikian digunakan untuk kecepatan koneksi 10 dan 100MBps. Kabel ini digunakan untuk hubungan dari komputer ke hub, sedang untuk hubungan dari komputer ke komputer susunan kabel berubah.
Kabel cross menurut standarisasi T586 adalah sebagai berikut:
Pada konektor 2 untuk urutan 1, 2, 3 dan 6 disilang. Dimana pada pin 1 dan 2 merupakan pin untuk transmit data dan pin 3 dan 6 merupakan pin untuk received data.
Network Interface Card merupakan interface atau divais antar muka. NIC ada beberapa macam jenis yang dapat dikelompokan menjadi dua yang populer digunakan yaitu Ethernet dan Token Ring. Ethernet digunakan pada topologi Bus, Star dan Peer to peer sedangkan digunakan pada topologi Ring.
Hub/Switch adalah pusat koneksi jaringan komputer, menyalurkan komunikasi data ke komputer yang terhubung. Hub dan Switch mempunyai fungsi yang sama, hanya perbedaannya yaitu Hub membagi jalur yang sama kepada clientnya yang terhubung. Sehingga besar nya jalur atau bandwidth sangat tergantung dari banyaknya client yang terhubung.
Switch memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya sehingga pembagian jalur tidak sama istilah populernya dedicated hub
Metode Akses
Metode Akses ada 3 jenis yaitu:
  1. Akses Secara Berurutan
    Sequential Access merupakan metode yang paling sederhana. Informasi yang disimpan dalam berkas diproses berdasarkan urutan.
  2. Akses Langsung
    Direct Access merupakan metode yang membiarkan program membaca dan menulis dengan cepat pada berkas yang dibuat dengan fixed-length logical order tanpa adanya urutan
  3. Akses Dengan Menggunakan Indeks
    Metode ini merupakan hasil dari pengembangan metode direct access. Metode ini memasukkan indeks untuk mengakses berkas. Jadi untuk mendapatkan suatu informasi suatu berkas, kita mencari dahulu di indeks

terapi Diri

Berikut ini ada sedikit tip untuk merubah diri, perubahan yang di
inginkan tentu perubahan yang menjadi lebih baik, jika suatu
kebiasaan buruk ingin dirubah menjadi kebiasaan yang baik,
biasanya memerlukan waktu yang cukup lama, gunakanlah
terapi di bawah ini :
Terapi Kognitif; bagaimana agar mengisi dan memenuhi
pikiran dengan hal-hal yang positif dan kebaikan.
Lintasan pikiran, menurut Ibnul Qoyyim adalah awal dari
pembentukan karakter seseorang. Setiap harinya berbagai
macam lintasan pikiran menyerbu kita. Bilamana lintasan
pikiran itu diolah dan menguat dalam diri kita, mungkin karena
sering terlihat atau dibayangkan, maka pikiran itu akan
menjadi memori. Semakin menguat memori, maka bisa menjadi
gagasan. Jika gagasan itu menguat, maka gagasan itu akan
menjadi keyakinan. Jika keyakinan itu menguat dalam diri kita,
maka akan menjadi kemauan. Dan bila jadi kemauan,
maka akan berbuah tindakan. Tindakan yang dilakukan secara
terus menerus kemudian menjadi sebuah kebiasaan.
Dan dari kebiasaan itulah kemudaian membentuk karakter kita,
akhlak kita.
 Contoh Negatif
Kalau pikiran kita dipenuhi dengan perbuatan "kotor",
misalnya tentang korupsi, ketika ada kesempatan,
sudah tahu apa itu korupsi, terpikir bagaimana caranya korupsi
tapi tidak ketahuan, merasa yakin tidak ketahuan maka korupsi
akan dilakukan, maka setelah yakin tidak ketahuan maka ada
kemauan untuk korupsi, dan selanjutnya terjadilah tindakan
korupsi, sekali, dua kali, tidak ketahuan maka menjadi sebuah
kebiasaan akhirnya dari kebiasaan itulah terbentuk karakter
koruptor dan ahlaknya menjadi ahlak koruptor. 
Terapi Emosional; yaitu bagaimana agar kita cinta kepada
apa yang ingin kita capai dan membenci apa yang tidak ingin
kita capai.
Ada dua hal yang membuat kita mudah melakukan sesuatu :
1. Pengetahuan yang kita miliki untuk melakukan hal tersebut
2. Kecintaan akan sesuatu tersebut
Kecintaan tentang suatu hal biasanya tumbuh dari mengetahui
manfaat suatu hal atau pekerjaan itu. Oleh karenanya ketika
kita ingin berubah menjadi lebih sabar, misalnya. Maka kita
harus banyak mengumpulkan dan mengingat-ingat manfaat
dari sabar. 
Jika kedua terapi tersebut kita jalankan, Insya Allah kita akan
berubah. 

Rabu, 08 Desember 2010

CARA KERJA SATELIT BAGAIMANA CARA SATELIT BEKERJA

 CARA KERJA SATELIT
Beberapa waktu yang lalu, satelit merupakan barang yang amat eksotis, bahkan
masuk ke level peralatan yang rahasia. Sebagian besar dari pengguna satelit, pada
masa-masa awal, adalah militer, semisal untuk mendukung aktifitas navigasi dan
spionase. Namun, saat ini, ia menjadi bagian yang penting untuk mendukung
aktivitas harian kita. Dengannya, kita dapat melihat laporan cuaca dan bahkan
ramalan cuaca, kita juga bisa menikmati siaran televisi, misal melalui parabola,
atau berlangganan TV kabel, hingga fasilitas telepon dan internet.
Sebagai contoh, pada hari Ahad (25 Mei 2003) yang lalu, pihak Republik Rakyat
Cina meluncurkan satelit navigasi mereka yang ketiga. Dengan peluncuran
tersebut, Cina dikabarkan lebih maju selangkah dalam modernisasi sistem
telekomunikasi dan persenjataan. Indonesia, negeri kita tercinta ini pun, sudah
memiliki satelit sejak tahun 80-an, terutama untuk menunjang penyebaran dan
pemerataan informasi. Satelit tersebut kita kenal dengan Satelit Palapa, dimana
nama tersebut terinspirasi sebuah sejarah masa kejayaan Kerajaan Majapahit :
Sang Mahapatih Gajah Mada bersumpah untuk menyatukan seluruh kepulauan
yang ada dalam satu negeri. Dan sumpah itu dikenal dengan nama gSumpah
Palapa.
Berikut ini adalah beberapa kemudahan yang kita rasakan dengan keberadaan
satelit :
• Beberapa koran dan majalah menjadi lebih tepat waktu sebab mereka dapat
mengirimkan teks dan image yang dapat digandakan dalam pencetakan hanya
dengan mengirimkan mereka via satelit, dan dampaknya adalah distribusi pada
tiap-tiap lokal yang menjadi lebih cepat (kita di Indonesia mengenal dua koran
nasional, Republika dan Kompas, yang menggunakan fasilitas cetak jarak jauh
ini).
• Kebanyakan taksi dan juga limousine, terkadang memanfaatkan GPS yang
berbasis satelit untuk lebih tepat menuju ke tujuan. Dan penggemar rally, tentu
pernah menyaksikan seorang peserta rally Paris Dakkar, dengan kendaraan
motor roda 2, nampak menggunakan layar penuntun di motornya agar tidak
tersesat di gurun pasir. Nah, ia pun memakai sistem GPS.
• Sinyal elektronik dari pesawat yang jatuh dan kapal yang hampir tenggelam
dapat dilacak oleh tim SAR ketika satelit merelay sinyal tersebut.
Nah, dalam kesempatan ini, kita akan coba melihat dan menjawab pertanyaanpertanyaan
pada diri kita : bagaimana satelit beroperasi dan apa yang mereka
lakukan, apa saja yang ada dalam tubuhnya, mengetahui apa yang dimaksud
dengan orbit, mengapa untuk setiap orbit yang berbeda juga berarti satelit yang
berbeda.
Mari kita mulai !
Apakah satelit itu sebenarnya ?. Pada dasarnya, satelit adalah segala obyek yang
berputar mengelilingi suatu planet dalam bentuk sirkular atau eliptikal. Sebagai
misal, bulan yang setiap purnama nampak indah, merupakan satelit asli milik
bumi, sangat alami, dan sesungguhnya cukup banyak satelit buatan manusia
(artificial satellites) yang biasanya terbang lebih dekat ke bumi.
Rute dimana satelit berjalan disebut orbit. Dalam orbit dikenal dua istilah : apogee
(titik terjauh dengan bumi) dan perigee (titik terdekat dengan bumi).
Satelit buatan bukan merupakan produksi massal.Kebanyakan satelit merupakan
pesanan yang disesuaikan dengan fungsinya. Pengecualian adalah pada satelit GPS
(yang berjumlah 20 unit di orbit) dan satelit Iridium (sebanyak 60 unit di orbit).
Diperkirakan ada sekitar 23.000 benda sampah angkasa atau space junk—yakni
obyek-obyek yang cukup besar untuk bisa dideteksi oleh radar, yang berada di
orbit karena tak sengaja ditempatkan disana atau karena memang sudah uzur usia
pakainya—yang mengapung atas bumi. Jumlah tepat dari sampah angkasa
memang berbeda-beda, tergantung lembaga yang melakukan perhitungan. Sebagai
gambaran, salah satu situs online tentang satelit memberikan informasi ada sekitar
26.000 benda sampah angkasa di atas sana.
Meski segala sesuatu yang berada di orbit bumi secara teknis disebut satelit, istilah
satelit secara khusus digunakan untuk menunjukkan suatu obyek yang ditempatkan
di orbit dengan tujuan melakukan tugas atau misi khusus. Sebagai misal, tentu kita
pernah mendengar satelit cuaca, satelit komunikasi dan satelit sains. Dalam sejarah
kita tahu, bahwa satelit Sovyet, Sputnik, adalah yang pertama kali mengorbit bumi,
pada 4 Oktober 1957. Sejak itulah, tonggak kebangkitan penelitian satelit
dicanangkan.

Bagaimana satelit diluncurkan ke orbit ?.
Saat ini, satelit menggunakan roket atau space shuttle. Secara umum, peluncuran
yang terjadwal merupakan pilihan pertama, sebab roket akan melalui bagian
tertipis dari atmosfer lebih cepat dan minimalisasi penggunaan bahan bakar.
Setelah peluncuran yang pertama berjalan mulus, mekanisme pengendali roket
menggunakan sistem pemandu inersial (inertial guidance system) untuk
mengkalkulasikan tingkat penyesuaian bagi rocket fs nozzle untuk memiringkan
sang roket ke arah tujuan yang dideskripsikan dalam rencana penerbangan (flight
plan). Terkadang, dalam rencana penerbangan juga diarahkan ke mana
hmoncong h roket akan diluncurkan : jika ke barat, maka hmoncong h
diarahkan ke barat. Hal ini menyebabkan tak diperlukannya daya dorong (a free
boost). Kekuatan daya dorong tergantung pada kecepatan rotasi bumi di tempat
peluncuran. Daya dorong terbesar digunakan di bagian ekuator bumi, dimana jarak
keliling bumi terbesar dan rotasinya tercepat.
Seberapa besar daya dorong dari daerah peluncuran di ekuator bumi ?. Perkiraan
kasar dapat dilakukan dengan menghitung keliling bumi dengan cara mengalikan
diameter bumi dengan pi (3,1416). Diameter bumi kira-kira 7.926 mil (12.753 km).
Jika dikalikan dengan pi, maka akan dihasilkan keliling bumi sebesar 24.900 mil
(40.065 km). Untuk mengelilingi 24.900 mil diperlukan waktu 24 jam, dimana
pada salah satu titik di bumi kecepatan berputarnya adalah 1.38 mph (1.669 kph).
Peluncuran space shuttle melalui Cape Canaveral, Florida, tidak perlu
mengeluarkan banyak daya dorong. Pada Kennedy Space Center fs Launch
Complex 39-A, salah satu fasilitas peluncuran, berlokasi di 28 derajat 36 menit
29,7014 detik lintang utara. Kecepatan rotasi bumi di tempat itu kira-kira 894 mph
(1.440 kph). Perbedaan kecepatan muka bumi antara ekuator dan Kennedy Space
Center kira-kira 144 mph (229 kph). Pertimbangkan bahwa roket dapat terbang
dalam kecepatan ribuan mil per jam, maka anda dapat melihat mengapa perbedaan
yang hanya 144 mph dapat menjadi masalah. Jawabannya ialah bahwa roket,
bersama dengan bahan bakar dan barang bawaannya, merupakan beban yang
sangat berat. Semisal, tanggal 11 Februari 2000, pelepasan Space Shuttle Endeavor
dengan Shuttle Radar Topography pada saat peluncuran memiliki beban 4.520.415
pounds (2.050.447 kg). Tentu saja, dengan beban seberat itu diperlukan sejumlah


besar energi untuk mempercepat hingga 144 mph, dan butuh bahan bakar yang
sangat signifikan. Sementara, peluncuran melalui ekuator sangatlah berbeda.
Pada saat roket telah mencapai lapisan udara yang sangat tipis, kira-kira pada
ketinggian 120 mil (193 km), sistem navigasi roket kemudian menyalakan roketroket
kecil, yang cukup untuk menerbangkan kendaraan peluncur dalam posisi
horisontal. Kemudian satelit dikeluarkan. Pada saat itu, roket dinyalakan untuk
memastikan pemisahan antara kendaraan peluncur dengan satelit.
Ketinggian Dan Kecepatan Orbital
Sebuah roket harus mempunyai akselerasi hingga minimum 25.039 mph (40.320
kph) untuk melepaskan diri dari gravitasi bumi dan meluncur ke angkasa.
Kecepatan hmelepaskan diri h dari bumi harus lebih besar daripada kecepatan
yang diperlukan saat pelepasan satelit di orbit. Jika dengan satelit, maka wahana
terbang tidak berupaya untuk hmelepaskan diri h dari gravitasi bumi tetapi
adalah untuk menyeimbangkan kecepatan mengorbit (orbital velocity), yakni
kecepatan yang diperlukan untuk meningkatkan keseimbangan antara daya tarik
gravitasi pada satelit dan inersia dari gerakan satelit. Diperkirakan kecepatan
orbital ini 17.000 mph (27.359 kph) pada ketinggian 150 mil (242 km). Tanpa
gravitasi, inersia dari satelit akan membawanya lepas jauh ke angkasa. Bahkan jika
dengan gravitasi, jika kecepatan satelit terlalu tinggi, maka ia juga akan terbang
jauh. Di sisi lain, jika satelit terlalu lambat, daya tarik gravitasi akan membawanya
kembali ke bumi. Pada kecepatan orbital tertentu, gravitasi akan menyeimbangkan
gaya inersia dari satelit, menariknya kearah pusat bumi sehingga cukup membuat
kurva alur satelit seperti kurva bumi.
Kecepatan orbital satelit tergantung pada ketinggiannya diatas bumi. Makin dekat
ke bumi, makin besar kecepatan orbital yang diperlukan. Pada ketinggian 124 mil
(200km), kecepatan orbital adalah sekitar 17.000 mph (27.400 kph). Untuk
menjaga ketinggian orbit, yakni 22.223 mil (35.786 km) diatas bumi, satelit barus
mengorbit pada kecepatan kira-kira 7.000 mph (11.300 kph). Kecepatan orbit dan
jarak tersebut menjadikan satelit memiliki kemampuan untuk berputar dalam 24
jam. Ketika bumi berputar 24 jam, satelit pada ketinggian 22.223 mil menetap pada
ketinggian itu dan secara relatif tepat berada pada satu titik diatas permukaan bumi.
Nah, istilah yang diberikan pada ketinggian satelit yang menetap pada posisi
tersebut sepanjang waktu adalah geostasioner (geostationary). Orbit geostasioner
sangat cocok untuk satelit cuaca dan satelit komunikasi
Bulan, dengan ketinggian kira-kira 240.000 mil (384.400 km), memiliki kecepatan
kira-kira 2.300 mph (3.700 kph) dan mengorbit dalam 27,322 hari. (Coba
perhatikan bahwa kecepatan orbital bulan ternyata lebih lambat dibanding dengan
satelit buatan, itu terjadi karena bulan terletak lebih jauh).
Secara umum, makin tinggi orbit, maka makin lama satelit dapat tinggal di
orbitnya. Pada ketinggian yang lebih rendah, satelit akan menelusuri atmosfer
bumi dan hal ini menimbulkan tahanan/gesekan. Gesekan itu kemudian
menimbulkan kerusakan pada satelit hingga satelit kemudian jatuh ke dalam
hjebakan h atmosfer dan terbakar habis. Pada ketinggian yang lebih jauh,
dimana ruang hampa udara berada, kita tidak akan menemukan gesekan / tahanan
dan satelit akan dapat berada di dalam orbitnya selama berabad-abad (lihatlah
bulan sebagai contoh).
Satelit berada dalam orbit yang berbentuk eliptikal. Stasiun pengendali bumi
bertugas mengendalikan motor roket kecil yang berfungsi untuk mengoreksi arah.
Tujuannya adalah agar orbit sebisa mungkin tetap berbentuk bundar. Bagaimana
caranya ?, yaitu dengan menyalakan roket ketika orbit berada di posisi apogee
(titik terjauh dari bumi) dan menyalakan mesin pendorong di arah perjalanan,
maka perigee (titik terdekat dengan bumi) akan menjauh. Hasilnya ialah berupa
orbit yang tetap bundar.
Apa yang sebenarnya terdapat di dalam satelit ?
Satelit sesungguhnya sama dalam bentuk dan ukuran dan memainkan beberapa
peran tertentu. Sebagai misal dapat dilihat beberapa contoh berikut :
• Satelit cuaca. Satelit ini membantu ahli meteorologi untuk meramalkan
cuaca atau melihat apa yang terjadi pada suatu waktu. Satelit jenis ini
diantaranya TIROS, COSMOS dan GOES. Mereka menyimpan kamera di
dalam tubuhnya untuk dikirim ke bumi, baik melalui posisi geostasioner
maupun kutub orbit.
• Satelit komunikasi. Melayani transmisi telepon dan data. Satelit jenis ini
misalnya Telstar dan Intelset. Komponen terpentingnya adalah
transponder—yakni sebuah radio yang menerima percakapan dalam satu
frekuensi, kemudian memperkuatnya serta mentransmisikannya kembali ke
bumi melalui frekuensi lain. Dalam sebuah satelit komunikasi, terdapat
ratusan hingga ribuan transponder, dan biasanya satelit ini menggunakan
geosynchronous.

• Satelit penyiaran. Ia menyairkan sinyal televisi dari satu titik ke titik lain
(hampir mirip dengan satelit komunikasi).
• Satelit sains. Mengemban bermacam tugas sains. Misal, Hubble Space
Telescope yang merupakan satelit sains terkenal.
• Satelit navigasi. Ia membantu kapal laut dan pesawat terbang dan yang laing
dikenal adalah satelit GPS NAVSTAR.
• Satelit penyelamatan. Membantu menangkap sinyal radio yang meminta
pertolongan.
• Satelit observasi bumi. Ia mengobservasi planet bumi tentang segala
perubahan, misal cuaca, temperatur udara, wilayah hutan hingga lapisan es.
LANDSAT merupakan satelit terkenal dari jenis ini.
• Satelit militer. Mempunyai tugas atau misi rahasia, sehingga jenis
informasinya pun berbeda. Fungsinya antara lain : merelai komunikasi
terenskripsi, monitoring nuklir, mengobservasi pergerakan-pergerakan
musuh, peringatan awal akan peluncuran rudak oleh musuh, radar imaging,
fotografi.
Walaupun terdapat perbedaan yang sangat signifikan dari satelit-satelit tersebut
diatas, ada beberapa hal yang sama secara umum :
• Semuanya terdiri dari kerangka dan badan dari metal atau komposit, yang
biasanya disebut bus. Bus ini menjaga agar semua yang ada di dalamnya
tetap utuh selama dalam peluncuran dan ketika berada di angkasa luar.
• Mereka juga sumber tenaga (biasanya solar cell) dan baterai sebagai
cadangan dan penyimpan tenaga.
• Mereka juga dilengkapi dengan komputer untuk mengendalikan dan
memonitor sekian banyak sistem yang berbeda
• Perlengkapan transmiter/receiver radio dan antena juga digunakan untuk
membantu pengawas di bumi untuk mendapatkan informasi dari satelit dan
memonitor kesehatannya. Banyak satelit dapat dikendalikan dari bumi
dengan banyak cara, dari merubah orbit hingga memprogram ulang sistem
komputer.
• Ada juga perlengkapan sistem kendali letak (ACS, attitude control system),
yang berfungsi untuk menjaga arah satelit. Sebagai contoh, Hubble Space
Telescope memiliki sistem kendali yang dapat menjaga satelit pada posisi
yang selalu sama tiap hari tiap jam pada satu waktu. Sistemnya dilengkapi
dengan gyroscope, accelerometer, reaction wheel stabilization system,
thrusters dan beberapa sensor yang memperhatikan bintang-bintang sebagai
penentu posisi.
Jenis-jenis orbit satelit
Ada 3 posisi dasar orbit, tergantung posisi relatif satelit terhadap bumi :
Geostasioner (geostationary). Orbit ini juga dikenal sebagai geosynchronous atau
synchronous. Ketinggian orbit ini kira-kira 22.223 mil atau 1/10 jarak ke bulan.
Jalur ini juga dikenal sebagai htempat parkir satelit h, sebab begitu banyak
satelit, mulai dari satelit cuaca, satelit komunikasi hingga satelit televisi.
Akibatnya, posisi masing-masing harus tepat agar tidak saling menginterferensi
sinyal.
Penerbangan Space Shuttle yang terjadwal, menggunakan yang lebih rendah yang
dikenal dengan asynchronous orbit, yang berada pada ketinggian rata-rata 400 mil
(644 km).
Berikut detil dari orbit satelit :

CARA KERJA SATELIT
• 80 – 1.200 mil (asynchronous orbits) : digunakan oleh satelit pengamat,
yang biasanya mengorbit pada 300 – 600 mil (480 – 970 km), berfungsi
sebagai fotografer. Misalnya satelit Landsat 7, ia bertugas untuk pemetaan,
pergerakan es dan tanah, situasi lingkungan (semisal menghilangnya hutan
hujan tropis), lokasi deposit mineral hingga masalah pertanian; satelit SAR
(search-and-rescue) juga disini, dengan tugas menyiarkan ulang sinyalsinyal
darurat dari kapal laut atau pesawat terbang yang dalam bahaya;
Teledesic, yaitu satelit yang di-backup sepenuhnya oleh Bill Gates,
memberikan layanan komunikasi broadband (high-speed), dengan sarana
satelit yang mengorbit pada ketinggian rendah (LEO, Low Earth Orbiting).
• 3.000 – 6.000 mil (asynchronous orbits) : digunakan oleh satelit sains, yang
biasanya berada pada ketinggian ini (4.800 – 9.700 km), dimana mereka
mengirimkan data-data ke bumi via sinyal radio telemetri. Satelit ini
berfungsi untuk penelitian tanaman dan hewan, ilmu bumi, seperti
memonitor gunung berapi, mengawasi kehidupan liar, astronomi (dengan
IAS, infrared astronomy satellite) dan fisika.
• 6.000 – 12.000 mil (asynchoronous orbits) : satelit GPS menggunakan orbit
ini untuk membantu penentuan posisi yang tepat. Ia bisa digunakan untuk
kepentingan militer maupun ilmu pengetahuan.
• 22.223 mil (geostationary orbits) : digunakan oleh satelit cuaca, satelit
televisi, satelit komunikasi dan telepon.

Misteri Lidah Api Hessdalen

Perbukitan Hessdalen di tengah bagian Norwegia pernah bikin geger dunia. Di tempat ini bergentayangan lidah api yang tak pernah teridentifikasi hingga kini.

Kalaupun akhirnya disimpulkan sebagai obyek tak dikenal alias UFO (Unidentified Flying Object), penampakannya tetap akan selalu dikenang sebagai yang spektakuler. Begitulah kira-kira kata akhir sejumlah ilmuwan yang pada tahun 1983-1984 berkesempatan menyaksikan dan meneliti langsung lidah api di Hessdalen. Dari berbagai institusi internasional mereka datang dengan sederetan detektor canggih (kamera, seismograf, radar, spektrum analiser, magnetometer, laser, geigercounter, dan IR-viewer), namun fisik sang lidah api tak juga teridentifikasi. Secara fisik, ia menunjukkan bentuk. Namun strukturnya ­ajaib­ sama sekali tak tersusun secara materi.

Hessdalen adalah nama perbukitan di bagian tengah Norwegia atau kira-kira di sebelah Tenggara Trondheim. Perbukitan ini melintang sepanjang 12 kilometer dan dihuni sekitar 150 warga. Begitulah data demografi yang tercatat pada awal dekade 80-an. Suatu ketika pada bulan Desember 1981 sekonyong-konyong terjadilah peristiwa yang kemudian terkenal hingga ke berbagai pelosok dunia. Lidah api tiba-tiba bergentayangan melintas perbukitan ini perlahan lebih dari sejam, sesekali berhenti, disaksikan sejumlah warga yang mukim di situ. Pada saat-saat tertentu, ia juga bisa melesat cepat secara tiba-tiba dengan kecepatan 8.500 meter per detik. Begitulah yang terpantau radar.

Lidah api yang terpantau sendiri tak mutlak bergentayangan hanya dalam satu bentuk. Seperti pernah diabadikan dalam foto-foto, ia terkadang muncul mirip peluru, lalu esoknya berubah bentuk jadi bola football. Ia juga pernah terlihat mirip pohon natal. Warnanya yang keputihan terkadang terselaput kuning sebagaimana laiknya warna api. Tetapi dilain hari, ia terkadang juga menampilkan cahaya kemerahan, hijau, biru, dan kekuningan, dalam waktu yang bersamaan.

Berbeda dengan penampakkan UFO pada umumnya yang senantiasa 'malu-malu kucing' ­ tiba-tiba menghilang jika jejaknya terdeteksi atau jika ada orang yang menyaksikan, Lidah Api Hessdalen justru bisa dinikmati semua orang, bahkan hingga bertahun-tahun. Sayangnya hingga sedemikian jauh, tak satupun institusi penelitian resmi dikirim Pemerintah Norwegia untuk menyelidiknya. Fenomena ini dibiarkan begitu saja seolah bukan sesuatu yang luar biasa.

Sebuah inisiatif penelitian uniknya baru mencuat pada Juni 1983 begitu fenomena ini menunjukkan tanda-tanda surut. Proyek ini ditangani lima orang dengan dana pribadi.

Kelima orang ini mengendalikan: sebuah komite kerja, yang bertanggung-jawab atas kelangsungan proyek; dan sebuah komite penasehat, yang bertanggung-jawab atas studi teoritikal. Belakangan mereka bekerja dengan optimal karena sejumlah kelompok peneliti lokal, diantaranya ilmuwan Norwegian Defence Research Establishment (NDRE), Universitas Oslo, Universitas Bergen, dan Universitas Trondheim, mau juga ikut bergabung. Yang mengesankan, mereka juga menyertakan meski pasif masyarakat setempat dengan cara senantiasa menyebarkan buletin ilmiah setiap kali etape penelitian diselesaikan. Hal ini dilakukan demi obyektivitas, karena siapa tahu ada di kalangan masyarakat awam tersebut ternyata memiliki data yang tak pernah dipikirkan atau dimiliki para ilmuwan.

Tak dikenal

Upaya penelitian mulai berjalan serius ketika berbagai dukungan fasilitas berdatangan mewarnai proyek ini pada Februari 1984. Fasilitas ini terdiri dari sebuah kamera, seismograf, radar, analisator spektrum, magnetometer, laser, geigercounter, dan IR-viewer. Dalam hal ini, kamera digunakan untuk melihat ujud nyata dari sang lidah api, bagaimana proses termalnya, dan kombinasi gas apa yang tersusun di dalamnya. Sementara seismograf digunakan untuk memeriksa apakah lidah api ini membuat permukaan tanah yang dilalui bergetar atau tidak.

Di lain pihak radar (jenis Atlas 2000) dipakai untuk mengetahui apakah dia bisa memantulkan gelombang radar, dan jika bisa selanjutnya juga akan dipakai untuk menjejak posisi dan kecepatan geraknya. Analisator spektrum untuk melihat apakah fenomena ini ada kaitannya dengan gelombang elektromagnet yang banyak berseliweran di atmosfer. Magnetormeter untuk memeriksa medan magnet. Dan, geiger meter untuk memeriksa apakah ia memancarkan polusi radioaktif atau tidak.

Peralatan tersebut diletakkan melingkar (dengan titik fokus fenomena yang akan diperiksa) berpindah-pindah sesuai dengan tempat mampirnya obyek. Mulai dari Aspaskjolen tempat dimana sebuah karavan ditempatkan sebagai markas pengamatan hingga Pegunungan Finnsahogda. Jarak antara peralatan tersebut dengan obyek pengamatan rata-rata berkisar dua kilometer.

Penelitian ini selanjutnya berjalan dengan antusiasme tinggi karena ikut mendukung pula pakar UFO dunia, Prof Dr JA Hynek yang langsung datang dari Amerika. Itu sebabnya pula sejumlah peminat UFO lokal pun segera berdatangan. Baik yang berasal dari komunitas UFO-Norway, UFO-Sweden, dan Foreningen for Psykobiosfysik. Selain kaum metafisikawan, menjelang penelitian bergulir cepat ikut mencurahkan pikiran pula fisikawan Institute for Theoretical Astrophysics, Institute of Solid Earth Physics, Physical Institute, dan NORSAR.

Antara 21 Januari hingga 26 Februari 1984 mereka berhasil mengumpulkkan ratusan data/laporan, namun ternyata hasilnya 'diluar dugaan'. Obyek ini ternyata bukan sembarang api. Operator kamera sering dibingungkan karena fenomena ini kerap menghilang lalu muncul kembali dalam hitungan menit. Begitu pula yang dihadapi operator spektrograf. Pangamatan tak pernah berjalan optimal karena spektrum yang tertangkap terlalu lemah. Seismograf yang dipasang juga tak pernah merekam data getaran yang muncul kecuali gempa bumi sungguhan dari arah pegunungan.

Yang paling ajaib adalah hasil pengamatan radar Atlas 2000. Dari 36 kali rangkaian bidikan, alat ini menangkap bayangan yang bikin geleng kepala. Bayangan ini mengesankan bahwa sasarannya berupa metal padat, memiliki gradien suhu yang tinggi, lembab, dan bertekanan. "Akan tetapi ini adalah sesuatu yang mustahil," kata seorang ilmuwan berusaha menjelaskan. "Bagaimana tidak? Bayangan itu semestinya tak boleh terjadi karena sang lidah api hanyalah seonggok gas yang mengawang-ngawang Gas yang mudah terionisasi. Ia tak semestinya memantulkan gelombang radar," tambahnya.

Demikian pula yang direkam analisator spaktrum. Data yang terekam sama sekali tak menunjukkan untaian spektrum yang pernah ada di Bumi. Spektrumnya benar-benar tak dikenal.

Jadi 'benda' apakah ini sesungguhnya? Mengakhiri penelitiannya pada pertengahan 1984, para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian tersebut, tanpa ayal, tak bisa menyimpulkan apa-apa. "Kami hanya bisa menyimpulkan sesuatu jika data yang kami dapat ada dalam batas-batas ukuran yang kami punya. Tetapi semua itu ternyata melenceng dari yang pernah kami bayangkan," ujar salah seorang di antaranya. Mereka pun terpaksa kembali ke negaranya masing-masing dengan macam-macam hipotesa.

Hingga kini Lidah Api Hessdalen masih senantiasa dianggap sebagai fenomena yang tak terpecahkan.
cincin itu hilang daat ia berkunjung ke perkebunan kentang, tetapi secara kebetulan ia menemukannya lagi

APAKAH TUHAN MENCIPTAKAN KEJAHATAN? (Kisah Nyata)


Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan
pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".   

Question Mark
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul. Dia yang menciptakan semuanya". "Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan." Shoot Me


Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?" Tentu saja," jawab si Profesor. Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?" "Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya. Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.   

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?" Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada." Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."


Blackout

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"
Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja. seperti yang telah kukatakan sebelumnya.
Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara - perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan." Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab. "Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan.
Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya." Profesor itu terdiam.

Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein

Bagaimana Menyikapi Perbedaan Mazhab


Soal:
Bagaimana menyikapi perbedaan mazhab di antara sesama Muslim? Sejauh manakah perbedaan mazhab yang dibenarkan, dan tidak?
Jawab:
Dalam kamus fikih, Prof. Dr. Rawwas Qal’ah Jie menyatakan, bahwa mazhab adalah metode tertentu dalam menggali hukum syariah yang bersifat praktis dari dalil-dalilnya yang bersifat kasuistik.1Dari perbedaan metode penggalian hukum inilah, kemudian lahir mazhab fikih.
Dalam perkembangannya, istilah mazhab juga digunakan bukan hanya dalam konteks fikih, tetapi juga akidah dan politik. Sebut saja Prof. Dr. Abu Zahrah, dengan bukunya, Târîkh al-Madzâhib al-Islâmiyyah: Fî as-Siyâsah, wa al-‘Aqâ’id wa Târîkh al-Fiqh al-Islâmi.2 Lebih jauh beliau menegaskan, bahwa semua mazhab tersebut masih merupakan bagian dari mazhab Islam. Beliau kemudian melakukan klasifikasi, antara lain, mazhab politik, seperti Syiah dan Khawarij;3 bisa juga ditambahkan, Ahlussunnah dan Murjiah. Kemudian mazhab akidah seperti Jabariyah, Qadariyah (Muktazilah), Asy’ariyah, Maturidiyah, Salafiyah dan Wahabiyah.4 Adapun mazhab fikih adalah seperti Hanafiyah, Malikiyah, Syafiiyah, Hanabilah, Zahiriyah, Zaidiyah dan Ja‘fariyah.5
Meski demikian, tetap harus dicatat, bahwa sekalipun mazhab Islam tersebut banyak, bukan berarti umat Islam tidak lagi memiliki kesatuan akidah, sistem dan politik. Sekali lagi, tidak demikian. Sebab, perbedaan mazhab tersebut tetap tidak mengeluarkan umat Islam dari ranah akidah, sistem dan politik Islam. Di samping itu, perbedaan tersebut merupakan keniscayaan faktual dan syar‘i.
Secara faktual, potensi intelektual yang diberikan oleh Allah kepada masing-masing orang jelas berbeda. Dengan perbedaan potensi intelektual tersebut, mustahil semua orang bisa menarik kesimpulan yang sama ketika berhadapan dengan nas-nas syariah. Belum lagi ungkapan dan gaya bahasa (uslûb) al-Quran dan Hadis Nabi—yang nota bene berbahasa Arab—mempunyai potensi multiinterpretasi (ta’wîl), baik karena faktor ungkapan maupun susunan (tarkîb)-nya.
Adapun secara syar‘i, dilihat dari aspek sumber (tsubût)-nya, nas-nas syariah tersebut ada yang qath‘i, seperti al-Quran dan Hadis Mutawatir, dan ada yang zhanni, seperti Hadis Ahad. Untuk konteks dalil qath‘i tentu tidak ada perbedaan terkait dengan penggunaannya untuk membangun argumen (istidlâl). Namun, tidak demikian dengan sumber yang zhanni. Hal yang sama juga terjadi dalam konteks dilâlah nas-nas syariah tersebut. Sekalipun nas-nas tersebut qath‘i dari aspek sumbernya, dilâlah-nya tidak selalu qath‘i. Sebab, ada juga yang qath‘i, dan ada yang zhanni. Dalam konteks dilâlah qath‘iyyah, tentu tidak ada perbedaan pendapat tentang maknanya, tetapi bagaimana dengan dilâlah zhanniyyah? Tentu tidak demikian.
Karena itulah, bisa disimpulkan, bahwa terjadinya perbedaan pendapat, yang melahirkan ragam mazhab itu, merupakan suatu keniscayaan. Namun tidak berarti, bahwa keniscayaan tersebut bersifat mutlak dalam segala hal. Jelas tidak. Demikian halnya, potensi nas-nas syariah untuk bisa dimultitafsirkan juga tidak berarti bebas dengan bentuk dan metode apapun. Sebab, jika tidak, ini akan membawa kekacauan. Karenanya, Islam tidak menafikan keniscayaan tersebut, meski Islam juga tidak menjadikan keniscayaan tersebut sebagai hukum. Keniscayaan faktual dan syar‘i tersebut lalu diselesaikan oleh Islam dengan sejumlah hukum yang bisa langsung diimplementasikan serta mampu mewujudkan keharmonisan individual dan kelompok secara simultan.
Islam, misalnya, menetapkan sejumlah kaidah dan ketentuan:
1. Dalam konteks nas-nas syariah yang qath‘i tsubut dan qath‘i dilâlah, seperti al-Quran dan Hadis Mutawatir yang maknanya qath‘i, baik dalam masalah akidah maupun hukum syariah, atau ushûl dan furû‘, tidak boleh ada perbedaan pendapat. Dengan kata lain, berbeda pendapat dalam konteks ini hukumnya haram.
2. Berbeda pendapat dibolehkan oleh Islam dalam konteks nas-nas syariah yang zhanni, baik dengan qath‘i tsubût dengan zhanni dilâlah, seperti al-Quran dan Hadis Mutawatir yang maknanya zhanni, maupun zhanni tsubût dengan qath‘i dilâlah, seperti Hadis Ahad yang bermakna qath‘i.
3. Pemultitafsiran (ta’wîl) nas-nas syariah tetap dibolehkan, tetapi harus dalam koridor dilâlah yang ditunjukkan oleh nas serta sesuai dengan kaidah dan metode memahami dan istinbâth yang dibenarkan oleh syariah.
4. Pandangan yang dihasilkan oleh semua mazhab dianggap benar, dengan catatan tetap mempunyai potensi salah.
5. Mengikuti pandangan mazhab tersebut tidak dalam kerangka untuk memastikan seratus persen pandangan tersebut benar dan salah, melainkan dalam kerangka tarjîh dan ghalabat zhann. Dengan kata lain, kita mempunyai dugaan kuat, bahwa hukum yang kita ambil dan ikuti dalam masalah tertentu adalah hukum Allah bagi kita, dan juga orang yang menyatakannya, terlepas dari siapa yang menyatakannya. Namun, jika kemudian terbukti salah, hukum itu pun dianggap marjûh dan lemah sehingga ketika itu harus ditinggalkan.
Itulah, mengapa semua mazhab Islam tersebut pada dasarnya mazhabnya satu, yaitu al-Quran dan as-Sunnah. Bahkan tidak satu pun di antara mereka mengklaim dirinya, kecuali dengan menyatakan:
رَأْيِي صَوَابٌ يَحْتَمِلُ الْخَطَأَ وَرَأْيُ غَيْرِي خَطَأٌ يَحْتَمِلُ الصَّوَابَ
Pendapat saya benar namun berpotensi salah. Sebaliknya, pendapat yang lain itu salah, namun berpotensi benar.
Mereka pun saling memuji satu sama lain; mereka saling menerima alasan dan argumentasi satu sama lain. Yang yunior menggambarkan yang senior sebagai bintang dan tetap bersikap tawadhu‘ terhadap seniornya. Sikap-sikap ini dan juga sikap serupa yang lainnya telah menerangi pikiran dan menguatkan ikatan batin mereka. Namun, sikap ini tidak lagi diwarisi oleh para pengikut mereka. Ijtihad pun mereka tutup. Mazhab pun dibatasi hanya empat. Padahal masih banyak ulama yang mampu berijtihad dan membangun mazhab sendiri. Sikap inilah yang menyebabkan lahirnya sikap fanatisme mazhab. Dengan kata lain, fikih dan fuqaha’-nya dijadikan layaknya monumen.
Tindakan memonumenkan fikih dan fuqaha’ itu melahirkan sikap, bahwa fikihnyalah yang diklaim paling benar, sedangkan yang lain salah; fuqaha’-nya juga dianggap sebagai yang paling hebat, sementara yang lain tidak. Sikap seperti ini bisa berubah menjadi fanatisme mazhab yang sempit, dan bisa menjerumuskannya dalam tindakan mengkafirkan atau menyesatkan fikih dan fuqaha’ lain, berikut para pengikutnya. Sebaliknya, muncullah sikap menganggap dirinya, fikih dan mazhabnyalah yang benar. Sikap inilah yang menyebabkan terjadinya perpecahan dan konflik di kalangan pengikut mazhab, sebagaimana yang pernah terjadi antara para pengikut Hanafi dan Syafii pada masa lalu.
Realitas ini hingga kini pun masih terjadi. Bahkan yang sangat mengkhawatirkan, ketika penyakit seperti ini diderita oleh para ulama, bukan hanya orang awam.
Satu-satunya solusi untuk menyembuhkan penyakit seperti ini adalah dengan memposisikan fikih dan fuqaha’ pada posisi sejajar, sebagaimana yang pertama digariskan oleh syariah dan diejahwentahkan oleh para Sahabat. Dengan posisi tersebut, tak ada satu pun fikih dan fuqaha’ yang dilebihkan satu sama lain. Sebab, mereka masing-masing adalah mujtahid. Masing-masing akan mendapatkan pahala dan harus diberi ucapan selamat, ketika benar, dan tetap mendapatkan pahala, dan harus dimaafkan, jika kemudian terbukti salah. Pada titik inilah as-Suyuthi menyatakan:
Aneh, ada orang yang mengagung-agungkan sebagian mazhab melebihi yang lain. Pengagungan ini yang menyebabkan berkurang dan jatuhnya martabat mazhab yang dikalahkan, bahkan kadangkala menyebabkan konflik di tengah orang awam. Lahirlah kemudian fanatisme dan sentimen Jahiliah. Seharusnya, para ulama bersih dari perkara-perkara tersebut. Karena, perbedaan furû‘ tersebut benar-benar telah terjadi pada zaman Sahabat, padahal mereka adalah umat terbaik. Namun, tak satu pun di antara mereka ada yang menyerang atau memusuhi yang lain, juga menyatakan yang lain salah dan pendek akalnya. 6
Para Sahabat—ridhwânullâh ‘alayhim—adalah fuqaha’ pertama, bahkan penghulu para fuqaha’. Terhadap mereka, Rasulullah menyatakan:
أَصْحَابِي كَالنُّجُوُمِ، بِأَيِّهِمْ اقْتَدَيْتُمْ، اِهْتَدَيْتُمْ
Para Sahabatku bagaikan bintang. Kepada siapapun di antara mereka kalian ikut, maka pasti kalian akan mendapatkan petunjuk. (HR ad-Daruquthni dan al-Khathib)7
Demikian halnya dengan fuqaha’ setelah mereka. Mereka bagaikan bintang. Kepada siapapun di antara mereka, jika kita ikuti, maka kita pun insya Allah akan mendapatkan petunjuk. Tentu, selama mereka berpegang teguh dan terikat kepada syariah.
Pandangan inilah yang terbukti telah menyatukan umat Islam dan tetap menjadikan loyalitas seorang Muslim hanya kepada Allah dan Rasul-Nya, bukan yang lain. Karenanya, perbedaan di kalangan fuqaha’ adalah rahmat dan memudahkan umat. Jika perbedaan tersebut diposisikan pada posisinya yang sahih hingga bisa memerankan peranan yang positif dan sehat, pasti perbedaan mazhab tersebut akan menghasilkan kekayaan intelektual dan syariah, yang justru menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi setiap Muslim. Wallâhu a‘lam. [Hafidz Abdurrahman]